Button Color

Sabtu, 16 November 2013

MAKALAH KULTUR JARINGAN



MAKALAH KULTUR JARINGAN
                                 














Oleh : oktaria sukmayani
Kelas : X IPA 1

















KATA PENGANTAR

Puji syukur kita penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KULTUR JARINGAN”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran BIOLOGI SMAN 2 SELONG.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki saya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.









Selong, 25 pebruari 2013
                                                                                                   Penulis

      (OKTARIA SUKMAYANI)


Daftar Isi
Halaman Judul………………………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………………….... 
Daftar Isi……………………………………………………………………………. 
Bab 1 Pendahuluan
a.   Latar belakang…………………………………………………………………..
b.   Rumusan masalah ……………………………………………………………. ..
c,   Tujuan penulisan………………………………………………………………..
BAB 11 Pembahasan
a. Pengertian Kultur Jaringan……………………………………………………
b.  alat dan bahan dalam kultur jaringan……………………………………...
c. metode atau teknik dalam kultur jaringan
d. keuntungan dan kerugian kultur jaringan
e.isi
BAB 111 Penutup
a. Kesimpulan……………………………………………………………………
b. Saran…………………………………………………………………………..
Referensi ………………………………………………………………………….

























BAB 1


a.    Latar belakang
Penyediaan bibit yang berkualitas baik merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan pertanian di masa mendatang. Salah satu teknologi harapan yang banyak dibicarakan dan telah terbukti memberikan keberhasilan adalah melalui teknik kultur jaringan. Kultur jaringan adalah metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan sel, organ atau     bagian tanaman dalam media buatan secara steril dengan lingkungan yang terkendali.


b.    Rumusan masalah

1.    Apa pengertian kultur jaringan?
2.     Apa saja alat dan bahan yang di gunakan untuk kultur jaringan?
3.    Bagaimanakah cara kultur jaringan?
4.    Apa saja keuntungan dan kelebihan kultur jaringan
5.     isi

c.    Tujuan penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui
lebih dalam mengenai perkembangbiakan vegetatif melalui kultur jaringan. Termasuk di dalamnya tahapan dan manfaat kultur jaringan itu sendiri





BAB 2
Pembahasan


1.    Pengertian kultur jaringan
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan suatu cara memperbanyak tanaman dengan teknik mengisolasi bagian tertentu dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan dan organ serta menumbuhkannya pada media nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman di dalam kondisi yang steril, sehingga bagian - bagian tersebut bisa memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap/sempurna. Kultur jaringan atau biakan jaringan sering disebut kultur in vitro yakni teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buat an yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan.



2.    Alat dan bahan kultur jaringan

Alat untuk pembuatan media kultur jaringan
1.    Gelas becker/piala, untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Ukuran gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml, 1000ml, 2000ml.
2.    Pipet, untuk mengambil cairan.
3.    Timbangan, untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.
4.    Spatula, untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.
5.    Indicator pH/ lakmus, untuk mengukur pH media ketika membuat media.
6.    Sendok kaca, untuk mengaduk media saat persiapan dan saat pemanasan.
7.    Panci, uempat memasak media.
8.    Kompor, untuk pemanas saat memasak media.
9.    Autoklaf, untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan.
10.    Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
11.    Plastik dan karet tahan panas, untuk penutup pada botol kultur dan sebagai pengikat plastik dengan botol kultur.
Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi)
1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan
3. Gunting, untuk memotong eksplan

Alat Penanaman (Inokulasi)
1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.
2. Pinset, untuk mengambil eksplan.
3. Spatula, untuk mengambil eksplan berupa biji/plb anggrek.
4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur.
5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril.
Alat Inkubasi
1.Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan    hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.
2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan.
3. Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi pertumbuhan tanaman.
4. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman kultur.
5. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan
1.    Alat Aklimatisasi
1.    Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol yang akan dicuci.
2. Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida dan bakterisida.
3. Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur.
4. Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
5. Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida.

`                                                                                                    Persiapan Bahan
Bahan untuk Pembuatan Media
• Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, hyponex
• Gula
• Agar
• Air
Bahan untuk Sterilisasi Eksplan
• Eksplan
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• HgCl2
• Klorox/pemutih pakaian
• Alkohol
Bahan untuk Penanaman (Inokulasi)
• Alkohol
• Air steril
• Betadin
• Eksplan
Bahan untuk Aklimatisasi
• Tanaman
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• Media (mos, pakis, arang, sterofom)

3,Cara kerja kultur jaringan
a.    Pembuatan Media

Merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf pada suhu 121º C selama 45 menit.

b.    Sterilisasi eksplant Inisiasi kultur (Culture Estabilishment)

Sterilisasi eksplan merupakan bagian yang paling sulit dalam proses produksi bibit melalui kultur jaringan. Sterilisasi biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, eksplan dicuci dengan deterjen atau bahan pencuci lain, selanjutnya direndamdalam bahan-bahan sterilan baik yang bersifat sistemik atau desinfektan.  Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk sterilisasi antara lain clorox, kaporit atau sublimat.

c.    Penumbuhan eksplant dalam media cocok.

Setelah disterilkan eksplan ditumbuhkan dalam media kultur. Media yang banyak digunakan sampai saat ini adalah media MS. Untuk mengarahkan biakan pada organogenesis yang diinginkan, ke dalam media ditambahkan zat pengatur tumbuh.

d.    Multipliksi atau perbanyakan planlet

Proses penggandaan tanaman dimana tanaman dipotong-potong pada bagian
tertentu menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian ditanam kembali ke media agar yang telah disiapkan. Proses ini dilakukan secar berulang setiap tanggal waktu tertentu. Pada setiap siklusnya tanaman dipotong dan menghasilkan perbanyakan dengan tingkat RM (Rate Of Multiplication) tertentu yang berbeda-beda untuk setiap tanaman.

e.    Pemanjangan tunas, induksi dan perkembangan akar.

Merupakan proses induksi (perangsangan) bagi sistem perakaran tanaman. Hasil dari proses ini adalah tanaman dari kondisi sempurnah. Tahapan ini tidak berlaku untuk semua jenis tanaman. Pengakaran adalah fase dimana planlet akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang mana biasanya hanya berupa penambahan zat pemacu pertumbuhan dari golongan auxin. Dalam fase ini biasanya tunas ditanam dalam media yang mengandung zat pengatur tumbuh (IAA, IBA atau NAA). Perakaran umumnya dilakukan pada tahap akhir dalam suatu periode perbanyakan kultur jaringan, yaitu apabila jumlah tunas in vitro sudah tersedia sesuai dengan jumlah bibit yang akan diproduksi.

f.    Aklimatisasi planlet ke lingkungan luar
Aklimatisasi adalah proses penyesuaian planlet dari kondisi mikro dalam botol
(heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof). Planlet yang dipelihara dalam keadaan steril dalam lingkungan (suhu dan kelembaban) optimal, sangat rentan terhadap lingkungan luar (lapang). Planlet yang tumbuh dalam kultur di laboratorium memiliki karakteristik daun yang berbeda dengan planlet yang tumbuh di lapang. Daun dari planlet pada umumnya memiliki stomata yang lebih terbuka, jumlah stomata tiap satuan luas lebih banyak, dan sering tidak memiliki lapisan lilin pada permukaannya. Dengan demikian, planlet sangat rentan terhadap kelembaban rendah. Mengingat sifat-sifat tersebut, sebelum ditanam di
lapang, planlet memerlukan aklimatisasi. Aklimatisasi dapat dilakukan di rumah kaca atau pesemaian, baik di rumah kaca atau pesemaian.
 Dalam aklimatisasi, lingkungan tumbuh (terutama kelembaban) berangsur-angsur disesuaikan dengan kondisi lapang. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.



4.keunttungan dan kerugian dalam kultur jaringan

#keuntungan


•     
Pengadaan bibit tidak tergantung musim
•      Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat  (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
•      Bibit yang dihasilkan seragam
•      Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
•      Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
•      Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan  lainnya
•      Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
•      Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa

#kerugian
 Bibit yang dihasilkan relatif mempunyai perakaran yang tidak kuat
 
Mempersempit lapangan kerja pembibitan secara konvensional.

5.ISI
Prinsip Dasar Kultur Jaringan

Kultur jaringan mengandung dua prinsip dasar yang jelas, yaitu :

a. Bahan tanam yang totipotensi
Konsep dasar ini mutlak ada dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan karena hanya dengan adanya sifat totipotensi ini sel jaringan organ yang digunakan akan mampu tumbuh dan berkembang sesuai arah dan tujuan budidaya in vitro yang dilakukan. Namun, sifat totipotensi lebih besar dimilki oleh bagian yang masih muda dan banyak dijumpai pada daerah meristem. Bahan tanam yang sementara ini digunakan dalam kegiatan kultur jaringan dan sering terbukti dapat tumbuh dan berkembang adalah:
  1. Sel, sel biasanya ditanam dalam bentuk suspensi dengan kepadatan yang telah ditentukan.
  2. Protoplast, biasanya juga ditanam dalam bentuk yang telah ditentukan.
  3. Jaringan meristem, jaringan yang ditanam biasanya dalam bentuk potongan organ yang terdapat pada derah-daerah pertumbuhan.
  4. Kalus, kalus ditanam dalam bentuk massa sel yang belum terdeferensiasi dan biasanya ditanam daam media induksi untuk pertumbuhan kalus.
  5. Organ, bahan yang paling umum dalam kegiatan kultur jaringan.
b. Budidaya yang terkendali
Sifat bahan yang totipotensi saja tidak cukup untuk kesuksesan kegiatan kultur jaringan. Prinsip dasar budidaya yang terkendali ini meliputi :
  1. Keadaan media tempat tumbuh
  2. Lingkungan yang mempengaruhi
  3. Keharusan sterilisasi
Teknik kuljar secara in vitro, beberapa syarat sesuai dengan prinsip dasar kuljar yang harus diketahui antara lain :
  • Memilih eksplan yang baik
  • Untuk mendapatkan eksplan yang baik dan mudah tumbuh, dipilih bagian organ yang masih bersifat meristematik
  • Penggunaan medium yang cocok. Media yang biasa digunakan untuk pembuatan kuljar murni adalah PDA.
  • Keadaan yang aseptik. Keadaan yang aseptik ini meliputi sterilisasi eksplan, media, alat-alat, ruang steril dan ruang kultur (entkas / tempat khusus untuk menanam eksplan ke dalam medium).
  • Pengaturan udara yang baik






BAB 3
Penutup


a.    Kesimpulan
Kultur jaringan merupakan suatu tehnik membiakkan sel atau jaringan ke dalam media kultur, sehingga tumbuh, membelah, dan menghasilkan tumbuhan baru dengan cepat dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptic yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. Tanaman yang dimanfaatkan dalam kultur jaringan harus memiliki sifat Autonom, dan sifat Totipotensi.

b.    Saran
Pelaksanaan kultur jaringan di Indonesia belum cukup banyak dilakukan. Saya menyarankan kepada pemerintah, sebaiknya pemerintah ikut memperhatikan masalah mengenai pertanian terutama dalam metode kultur jaringan yang seharusnya dapat menghasilkan keberhasilan yang besar.

 




ALAT BANTU PERNAPASAN




TUGAS BIOLOGI
ALAT BANTU PERNAPASAN






Disusun Oleh :
                                              

Oktaria Sukmayani





SMA NEGERI 2 SELONG
Jln. TGKH M Zainuddin abdul majid No.1 pancor



ALAT BANTU PERNAPASAN


Ø  NEBUIZER
http://www.onlinesurgicals.com/store/images/ne-C28.jpg
Ø  Fungsi nebulizer :
·         Bermanfaat untuk mengatasi masalah dengan saluran pernapasan seperti batuk, pilek atau asma.
·         Untuk mengeluarkan lender/dahak.
·         Pengobatan lewat alat ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karena langsung dihirup masuk ke paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan lebih kecil, otomatis juga lebih aman.
Ø  Cara pemakaian :
·         Persiapan Alat
§  Nebulizer
§  Obat pentolin 1 ampul sesuai indikasi
§  Kapasalkohol untuk membersihkan masker nebulizer
·         Prosedur pelaksanaan
§  Tahap pra interaksi
-          Mengecek program terapi
-          Mencuci tangan
-          Menyiapkan alat
§  Tahap orientasi
-          Memberi salam kepada pasien
-          Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
-          Menanyakan kesiapan pasien
·         Tahap kerja
§  Jaga privacy klien
§  Mengatur posisi klien dalam posisi duduk
§  Dekatkan troly obat dan peralatan
§  Pastikan alat dalam kondisi baik
§  Bersihkan masker nebulizer dengan kapas alcohol
§  Masukkan obat pentolin sesuai dosis yang telah ditentukan dokter misalnya 1/3 ampul tiap 6 jam
§  Hubungkan nebulizer dengan kontak listrik
§  Hidupkan nebulizer dengan cara menekan tombol on
§  Pastikan uap keluar dari nebulizer
§  Pasangkan masker pada klien, jika klien berumur <1 tahun minta bantuan pada orang tua untuk mempertahankan posisi masker. Sebaliknya pada anak – anak ajarkan dan motivasi untuk memegang sendiri masker dan  bernafas melalui mulut dengan cara ambil nafas lambat, dalam dan kemudian menahan nafas selama beberapa detik pada akhir mengambil nafas
Ø  Trakeotomi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgj_ZiTGmSe5_nj64NTQqKmILpWqF2ygEWlV9ZRF2ypYOHEnXbdEnCFV_9xkBHXpsoY4fT3nqDwoMaEAs7zdZD3NIr7-PBac5lGD3mFnijzwIy9atp5We6H8etoyxDyDXCKB9Fm__sCuF6/s1600/1.jpg

Trakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
Fungsi trakeotomi :
·      Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan udara sehingga mengakibatkan peningkatan regangan total dan vebtilasi alveolus yang lebih efektif. Asal lubang trakeotomi cukup besar ( paling sedikit pipa 7)
·       Proteksi terhadap aspirasi
·      Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien    dengan gangguan pernafasan
·       Memungkinkan jalan masuk langsung ke trakea untuk pembersihan
·       Memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus respiratorius
·      Mengurangi kekuatan batuk sehingga mencegah pemindahan secret ke perifer oleh tekanan negative intra toraks yang tinggi pada fase inspirasi batuk yang normal




Cara penggunaan :

Pasien tidur terlentang, bahu diganjal dengan bantalan kecil sehingga memudahkan kepala untuk diekstensikan pada persendian atalantooksipital. Dengan posisi seperti ini leher akan lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan leher. Kulit leher dibersihkan sesuai dengan prinsip aseptic dan antiseptic dan ditutup dengan kain steril.Obat anestetikum disuntikkan di pertengahan krikoid dengan fossa suprasternal secara inflitasi.Sayatan kulit dapat vertical di garis tengah leher mulai dari bawah krikoid sampai fosa suprasternal atau jika membuat sayatan horizontal dilakukan pada pertengahan jarak antara kartilago krikoid dengan fosa suprasternal atau kira-kira dua jari dari krikoid orang dewasa.Sayatan jangan terlalu sempit, dibuat kira-kira 5 cm.
Dengan gunting panjang yang tunpul kulit serta jaringan di bawahnya dipisahkan lapis demi lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul sampai tampak trakea yang berupa pipa dengan susunan s=cincin tulang rawan  yang berwarna putih. Bila lapisan ini dan jaringan di bawahnya dibuka tepat di tengah maka trakea ini mudah ditemukan.Pembuluh darah yang tampak ditarik lateral.Ismuth yang ditemukan ditarik ke atas supaya cincin trakea jelas terlihat.Jika tidak mungkin, ismuth tiroid diklem pada dua tempat dan dipotong ditengahnya. Sebelum klem ini dilepaskan ismuth tiroit diikat  kedua tepinya dan disisihkan ke lateral. Perdarahan dihentikan dan jika perlu diikat. Lakukan aspirasi dengan cara menusukkan jarum pada membrane antara cincin trakea dan akan terasa ringan waktu ditarik. Buat stoma dengan memotong cincin trakea ke tiga dengan guntung yang tajam.Kemudian pasng kanul trakea dengan ukuran yang sesuai.Kamu difikasi dengan tali pada leher pasien dan luka operasi ditutup dengan kasa.Untuk menghindari terjadinya komplikasi perlu di perhatikan inisi kulit jangan terlalu pendek agar tidak sukar mencari trakea dan mencegah terjadinya emfisema kulit.





Ø  Pulmotor


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh1WEA6SasD5XsJ8B-DB-eH4dTl_1emISE5Bnp8Q7Y0cqenMJ2ICegwn48G09s5cDIrgj8lNLZcDn4z_UfP_Ypi1JXBz7dJp62o5SvQfTm3utL0NgA-HVlUm5rlq9rP8uMqFHoQLNt4DIx/s1600/2.jpg

Pulmotor merupakan alat yang sering digunakan di rumah sakit untuk melakukan pernapasan buatan terhadap orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam atau shock karena sengatan listrik.Di rumah sakit pulmotor dilengkapi dengan tabung oksigen yang besar atau dibuat instalasi khusus yang dilengkapi dengan klep atau alat khusus dalam setiap ruang pasien.




Ø  Spirometer


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUGUqKsLbgYfNS1jGdiHPgGVFyzmwjmz-nj-CanAkTbIjPLE_-S9wWgS1hH_0ia4pZgpgete-Nbh9ag9oGvbH5qkgnMuQp-1rjRuMZEZfdTwUVd_g7XUV2TZN3hwiRXXowQQO7awYNSF1g/s1600/3.jpeg


Spirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
cara kerja spirometer cukup mudah yaitu sesorang disuruh bernafas (menarik nafas dan menghembuskan nafas) di mana hidung orang itu ditutup. Tabung yang berisi udara akan bergerak naik turun, sementara itu drum pencatat bergerak putar (sesuai jarum jam) sehingga pencatat akan mencatat sesuai dengan gerak tabung yang berisi udara.


  Oxygen catheter
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPQi3epSK9HUmQ9JbAIlKm6B9d6sSWpWxI2HWm5_XLv5YQMv83eApziJefo4-oAJ8Zr88zY-RjsY_9hnSE9hbgwYvChYZHGmdAdzHFo1dqY7cW8YkFPowxFOaxnKiAxrSIGU4wQNljhOBh/s1600/4.jpg

Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.








Ø  Stetoskop
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZxRpRKbBlVH_PLDFndhjXUyLPiYnLEfw_k2TkVDdDnsQuY2YVoHMNByieweIbyWW2uIbwJo2ZPvslhVKapZ9Afeo9ys0Xnl11fDxJll9RYjayDUN1gbKKTfR5u-lIjfxqGgltkYrtUfc/s1600/stethoscope.jpg
Stetoskop merupakan alat yang digunakan oleh dokter untuk menentukan bagian dari sistem respirasi yang mengalami kelainan, yaitu dengan mengenali suara akibat gesekan udara pernafasan melalui stetoskop.
Stetoskop memiliki banyak fungsi dibidang kesehatan dan alat yang sangat berguna untuk :
1.   Memeriksa tekanan darah
2.   Paru-paru
3.   Jantung
4.   Pemeriksaan prenatal
5.   Gangguan perut
Cara menggunakan stetoskop :
Periksa stetoskop untuk kualitas dan kerusakan , stetoskop yang baik memiliki tabung untuk setiap potongan telinga daripada tabung tunggal. Dan juga, tabung  terbaik adalah tebal, pendek, dan relatif kaku, dengan sedikit membosankan.  Juga, pastikan bahwa tabung bebas dari kebocoran.Cari tempat yang relatif tenang untuk memastikan bahwa suara tubuh tidak dikuasai oleh kebisingan latar belakang.Masukkan masing-masing dari dua buah telinga ke telinga anda kebisingan. Para earphone juga dapat dimiringkan sedikit ke depan pada beberapa stetoskop untuk memastikan kesesuaian yang lebih baik. Gunakan stetoskop pada kulit telanjang untuk menghindari mengangkat suara gemerisik kain dan basah kulit dengan air hangat untuk menghindari polusi suara dari rambut-rambut kecil dikulit.Pegang bagian bulat (bagian dada) sampai seseorang dada atau jantung.Anda harus mendengar Lub dub-mantap; Lub dub suara.Suara pemukulan perjalanan melalui tabung ke telinga anda tergantung itu.


Ø  Radiasi menggunakan sinar – X
http://www.getdpi.com/forum/attachments/gear-fs-wtb/42542d1302389381-fs-sinar-x-4x5-monorail-view-camera-brand-new-box-$2495-b-o-img_3084_1000px.jpg
Radiasi menggunakan sinar – X (rontgen) biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pada alat pernapasan, misalnya kanker paru-paru. Adapun cara kerja alat rontgen adalah sebagai berikut. Pasien menarik napas dalam-dalam dan berdiri tegak menghadap lapisan film. Mesin rontgen berada sekitar  meter belakang pasien. Metode yang umum dilakukan  yaitu PA (Posterior ke anterior), dimana sinar -X akan menyinari  bagian tubuh dari belakang masuk melewati tubuh dan keluar dibagian depan. Bila mesin ada didepan pasien maka sinar –X masuk dari bagian depan dan keluar dari bagian belakang, metodenya disebut AP (Anterior ke posterior).


Ø  Inhaler
http://majalahmuslimsehat.com/wp-content/uploads/2012/11/inhaler.jpg
Fungsi inhaler adalah untuk memberikan obat ke dalam tubuh melalui paru-paru khususnya digunakan untuk pengobatan asma.
Cara menggunakan inhaler :
1.   Bukalah penutup ujung inhaler lalu kocok inhaler dengan kuat.
2.    Genggam inhaler lalu Tarik dan hembuskan nafas secara perlahan.
3.   Pegang inhaler di depan mulut dengan kepala agak menengadah.Tempatkan ujung inhaler di dalam mulut di atas lidah dan tutup inhaler dengan bibir Anda.  Mulailah menarik nafas perlahan dan tekan inhaler 1 kali bersamaan dengan menarik nafas perlahan sedalam-dalamnya.
4.   Tahan nafas Anda selama 10 detik atau selama mungkin yang Anda sanggup, sebelum menghembuskan nafas perlahan untuk memastikan seluruh obat masuk ke saluran nafas.
5.    Jika dokter menyarankan lebih dari 1 kali pemakaian inhaler, maka tunggulah 1 menit sebelum kembali mengocok inhaler dan mengulangi langkah pada poin 2,3,dan 4.
6.    Setelah selesai, berkumurlah dahulu dengan air hangat.


Ø  Tabung oksigen

http://homecare.griyakami.com/images/stories/oksigen%20complete.jpg
Fungsi tabung oksigen : untuk membantu saat manusia kekurangan O2, untuk seseorang yang sedang menjalankan operasi atau penderita asma, namun tabung oksigen juga dapat digunakan untuk para penyelam, penyelam biasanya menggunakan tabung oksigen yang berukuran kecil yang ditempatkan pada punggung penyelam, sedangakan diinstalasi rumah sakit, puskesmas atau klinik tabung oksigen ditempatkan pada samping tempat tidur pasien dan pada umumnya tabung oksigen yang digunakan adalah tabung oksigen yang berukuran besar.
Cara kerja :Hal pertama yang dilakukan sebelum memasang perlengkapan tabung adalah mengecek adanya oksigen di dalam tabung dengan cara membuka pompa sebentar kemudian ditutup kembali. Sebelumnya, jauhkan tabung dari benda-benda berbahaya seperti api karena dapat memicu ledakan. Kemudian pasang regulator pada ujung tabung, kencangkan dengan memutar baut yang ada.Setelah regulator terpasang, untuk oksigen basah, pasang water level dan nasal kanul.Sedangkan pada oksigen kering, setelah regulator terpasang, lalu pasang nasal kanul.
Setelah semua bagian terpasang dengan baik, putar tuas tabung sehingga tabung terbuka.Atur jumlah oksigen yang dikeluarkan sesuai dengan kenyamanan pasien.Setelah selesai, putar tuas tabung sehingga tabung tertutup.Keluarkan sisa oksigen yang masih tersisa diluar dengan memutar tuas pengatur pada regulator, hingga menunjukkan angka nol. Kemudian lepaskan secara perlahan bagian-bagian tabung.Rapikan peralatan kembali dan simpan dengan baik.


Ø  Ambubag
http://cdn.shopify.com/s/files/1/0144/2332/products/Ambu_Bag_1024x1024.jpg?157
Ambubag adalah alat untuk memompa oksigen udara bebas.digunakan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas CO2. Cara penggunaan ambubag cukup mudah yaitu dengan cara satu tangan memegang bag sambil memompa udara sedangkan tangan lainnya memegang dan memfikasi masker.








Ø  Suction pump

http://www.airliquidemedicalsystems.com/image/photoelement/pj/sp30%2012v%20-dscn20770.jpg
Suction pump adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak berguna atau partikel padat pada tubuh manusia kesebuah wadah pengumpul, dan juga untuk menghisap darah yang keluar dari pasien.Prinsip kerja suction pump :
-            Motor suction adalah sebuah motor listrik, biasanya bekerja pada satu tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm 145, 50/60 Hz, maka ketika pemilihan motor harus sesuai dengan besarnya tegangan yang ada didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang memiliki fungsi sebagai starting capasitor.
-            Botol vacum berfungsi untuk memeberikan keyakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi hanya dengan satu buah botol tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua botol pada botol yang dilengkapi dengan tutup botol dan terdapat dua lubang.
-            Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah suction/selang untuk vacum yang besarnya disesuaikan dengan lubang proft dan panjangnya disesuaikan antara jarak penghisap dan botol.